Detak Detik Kecewa

Saya menjatuhkan sebagian hati saya kepadanya, hampir seluruh detak jantung saya berikan kepadanya, kepada ia yang saya kagumi sejak saya berusia 18 tahun. Begitu singkatnya dengan beberapa detik bersama saya merasa dunia saya mulai berpusat padanya, lalu fikiran mulai dipenuhi olehnya. Garis mata tipis dan tatapan sayu itu selalu ingin saya pandangi di setiap detik hidup ini. Saya terus merindukannya, saya terus menunggu kabar tentangnya. Seketika saya bingung perasaan apa yang membuat saya tenggelam olehnya, saya khawatir terbawa arus terlalu jauh dan semakin hari saya merasakan semakin dalam, dalam sekali. Untuk kesekian kalinya saya mengerti bahwa jatuh cinta itu wajar dan tak mampu untuk mencegahnya. Lalu saya terdiam menghela nafas. Semua butuh ruangnya sendiri, ketika saya menempatkannya di ruang yang paling indah tiba-tiba ia menghilang. Raganya ada namun jiwa-jiwa yang dulu saya kenal bukan lagi ada padanya. Semua telah berubah sejak ia mengenal orang lain, sese...